Share

83. Kembali

Alana mengerjapkan matanya berkali- kali saat sinar sang surya menembus jendela kamarnya. Dia melirik penanda waktu yang menunjukkan pukul delapan pagi. Ah sepertinya dia kesiangan lagi.

Bangkit perlahan lalu meregangkan sendi-sendinya yang kaku. Alana sempat terdiam beberapa saat setelah menyadari sesuatu. Matanya yang masih belum terbuka sempurna menoleh kesamping, tidak ada apapun dan siapapun.

Apa mungkin semalam hanya mimpi? Tapi kenapa rasanya nyata sekali?

Alana bahkan masih bisa mencium aroma memabukkan milik Arkasa. Dia menyentuh bibirnya sendiri sembari menatap kosong kearah depan.

Benar-benar tidak lucu kalau sampai ia memimpikan Arkasa sampai sebegitunya. Tapi semuanya benar-benar terasa nyata. Kalau iya, lantas dimana Arkasa sekarang?

Dinara turun dari ranjang dan baru menyadari bahwa ia masih mengenakan kemeja putih milik Arkasa. Ketika tanpa sengaja dia berjalan melewati standing mirror di kamar, matanya membulat karena kancing bajunya sudah terb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status