Share

86. Membayar Kekecewaan

Derai rambut berantakan tersapu angin namun tak wanita itu indahkan sama sekali. Langkahnya lebar tergesa setelah membayar taxi yang ditumpanginya. Begitu gerbang mansion mewah itu terbuka, tanpa ragu dia masuk kedalam dengan berlari.

Beberapa sapaan ramah yang ia temui hanya dibalas sebisanya. Fokusnya hanya satu, menembus pintu megah utama, tempat dimana dia menghabiskan masa muda penuh kasih dan ambisi dahulu.

Hanya selangkah lagi dan ia akan langsung memasuki ruang utama—dimensi yang membawanya kembali pada kelebat masa lalu.

Nafasnya berat, mendadak bak terpenggal setengah- setengah. Namun bagaimanapun, dia tidak bisa mundur lagi. Kedua tangannya terkepal disebelah tubuhnya setelah menyeka beberapa bulir keringat yang menyapa pelipisnya.

Dengan sisa ketegasan yang dimiliki, wanita itu mendorong pintu utama. Pandangannya terpaku lurus, menemukan sosok lelaki yang sudah tersungkur diatas lantai. Sudut bibir serta dahinya tertoreh luka dan beberapa bekas pukulan. Lelaki itu memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status