Share

90. Insiden

Angin menyapa kulitnya yang terekspos, cukup dingin namun tidak sedingin raut wajah Alana sekarang. Netranya terus memicing curiga sembari menjaga jarak aman.

Kali ini dia sama sekali tidak berusaha untuk terlihat ramah, terutama kepada manusia dihadapannya sekarang. Lelaki yang tengah berdiri jangkung nan angkuh sembari memamerkan lengkungan memuakkan di wajah tampannya.

"Dalam mimpimu!" ketus Alana.

Alis tebal si lelaki terangkat sebelah. senyumnya terukir culas ketika dia memandang Alana yang sama sekali tak mau bersikap ramah padanya. Satu kekehan kecil lolos dari bibirnya. Lelaki itu meletakkan sebelah tangannya di pembatas balkon sembari mengalihkan pandangannya dari Alana. Memilih untuk ikut meresapi udara malam yang membelai wajahnya yang mulai ditumbuhi rambut- rambut halus.

"Kamu masih ketus seperti biasanya," ujarnya kini tanpa memandang Alana.

Alana mengernyit, memang sambutan macam apa yang diharapkan dengan masa lalu mereka yang buruk itu? Alana bahkan sudah merasa lu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status