Share

95. Pekerja Paruh Waktu

"Bu Alana mau istirahat saja? Kelihatannya pucat sekali."

Rosaline menyadarkan Alana kembali dari pikirannya yang mengelana dalam. Wanita itu tersenyum singkat sembari menggelengkan kepalanya.

"Aku baik- baik saja. Kamu tidak perlu khawatir," balasnya.

Meskipun begitu, Rosaline tetap khawatir dengan kondisi atasannya tersebut. Dia bergegas meminta salah seorang office boy untuk membuatkan teh jahe dan bubur. Dia tahu Alana belum makan siang sama sekali. Ditambah lagi, dia memergoki sang bos beberapa kali bolak-balik kamar mandi untuk muntah.

"Atau mau saya panggilkan Pak Arka untuk menjemput?" saran Rosaline yang mendapat gelengan keras lagi dari Alana.

"Jangan! Jangan hubungi dia. Aku baik- baik saja," terang Alana lagi.

Alana tidak bisa menemui Arkasa dalam keadaan begini setelah pertengkaran mereka dua hari lalu. Setelah hari itu, Alana bahkan belum bertemu Arkasa lagi di rumah. Lelaki itu benar- benar marah besar padanya dan tidak pulang ke rumah.

"Bagaimana aku bisa perca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status