Share

Bab 20

******

Malam hari, aku duduk bersantai di ruangan televisi. Memegangi sebuah figura di tangan dan kupandangi lekat foto yang terbingkai.

Fotoku dan Mas Adrian di panti asuhan tempat kami biasa berkunjung. Foto yang diambil enam bulan lalu. Dalam foto ini aku tengah menggendong seorang bayi.

Bayi yang baru saja ditemukan di depan pintu gerbang panti. Tanpa identitas, hanya terbungkus selimut dalam keranjang bayi.

Sungguh bayi yang malang. Entah siapa yang sudah tega menelantarkan bayi selucu ini. Aku tidak habis pikir.

Enam bulan lalu, aku ingin mengadopsi bayi lucu dan mungil itu. Namun lagi-lagi, Mas Adrian menolak. Mas Adrian masih belum memberi izin untuk segera mengadopsi anak. Suamiku itu, kukuh masih ingin menjalani program kehamilan.

"Sayang," sapa Mas Adrian yang baru saja tiba di ruang televisi ini. Duduk di sampingku setelah menaruh gelas berisi susu cokelat pada meja di hadapan kami.

Aku hanya menoleh dan tersenyum ke arahnya. Lalu menyimpan figura ke tempatnya semula.

"Kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status