Share

Bab 22

Fano terlihat berjalan ke arahku. Dia sepertinya baru saja dari klinik umum yang ada di sebelah butik milik Stella ini.

"Kamu dari mana? Butik ini?" tanyanya.

"Iya, Fan. Aku mau ke panti asuhan, tapi mobilku tiba-tiba ngadat. Ga mau nyala. Aku nelpon Mas Adrian tapi ga diangkat. Kamu dari mana?"

"Aku dari klinik. Kebetulan habis dari rumah Mba Tami. Terus temenku yang punya klinik ini minta aku mampir. Ini aku baru selesai nemuin temenku. Karena dia udah mau buka praktek, jadinya aku ya keluar," jelasnya kemudian.

"Temen kamu dokter perempuan apa laki-laki, Fan?"

"Laki-laki, Han. Kenapa emang?"

Aku menyipitkan mataku menatap Fano. "Circle pertemanan kamu kayaknya kebanyakan laki-laki deh, Fan. Makanya kamu belum nikah sampai sekarang. Jangan-jangan …." Aku menggantung ucapkanku.

"Jangan-jangan apa? Kamu jangan sembarang ya, Han. Kamu mau bilang aku belok, iya? Enak aja kamu, Han. Aku masih normal. Masalah aku belum menikah, itu karena aku belum ketemu jodohku aja. Kamu lama-lama miri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status