Share

Part 19

Bebek Panggang

Bagas yang tengah berbaring langsung terbangun ketika merasa ada angin kencang masuk kedalam kamar. Ia menatap sekeliling dan mendapati kalender didalam kamar yang tergantung tiba-tiba terjatuh begitu saja. Seketika buku kudunya mulai meremang. Aroma bunga begitu menyengat menusuk indera penciumannya. Dengan susah paya Bagas menelan salivanya dan berdiri, namun tubuhnya terasa berat untuk meninggalkan kamar apalagi kasur yang sedang ia tempati.

"Kamar ini sudah lama gak ditempati pasti ada penunggunya," gumam Bagas yang masih menahan ketakutan didalam kamar sendirian.

Tok... Tok ... Tok ...

Seketika jantung Bagas berdetak kencang kala mendengar suara. Nafasnya mulai tersenggal dan sesak yang begitu kentara. Bagas meratapi kebod0hannya memilih tidur dikamar kakak Anisa.

Bagas berusaha keras dari ketakutannya dan langsung beranjak, berlari membuka pintu kamar.

Bruk..

"Aaaaaa." teriak Bagas da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status