Share

Bab 71

 Caca bersandar pada sandaran ranjang. Wajahnya murung dan matanya merah karena kelamaan menangis.

"Lagi, aaa ...." Gara menyodorkan sesendok makanan ke depan mulut Caca.

Gadis itu menggeleng pelan, "udah, udah kenyang," lirihnya.

Gara mengangguk, piring yang tadi dia pegang kini diletakkan di meja.

"Caca mau makan sesuatu nggak? Biar nanti Abang suruh orang dibawah yang beliin," kata Arga.

"Mau tidur aja," balas Caca dengan suara pelan, membuat kedua abangnya mengangguk pasrah.

Gara menarik selimut sebatas pundak Caca yang kini sudah berbaring.

Kedua laki-laki itu berpikir mungkin saking lelahnya, jadi meski habis pingsan gadis itu bisa langsung tertidur hanya dalam hitungan menit. Pemuda kembar itu keluar setelah memastikan sang adik tidur dengan nyenyak.

Tanpa ada yang tau kalau sebenarnya Caca tidak tidur. Setelah kedua abangnya keluar dia langsung memiringkan badan, air matanya kembali luruh.

Dia merasa menjadi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status