Share

Bab 78

 Gara berdecak kesal saat mendengar pertanyaan Zio. Tangan yang tadinya mengalun di pundak Arga langsung terlepas, badannya pun seketika menegak.

"Emang bagus, cuma masalahnya setelah dibaca maksimal dua kali habis itu dianggurin. Enggak pernah dibaca lagi," keluhnya.

Arga pun turut membenarkan ucapan sang kembaran, bahkan ikut menambahi dengan kata-kata yang berhasil membuat semua temannya tercengang.

"Di kamarnya udah ada lima rak buku, penuh. Belum lagi yang di kardus itu ada banyak. Satu lagi, di ruangan yang dia sulap jadi perpustakaan pribadi udah cocok kalau dijadiin toko buku."

"Buset ... maniak buku ternyata," komentar Rehan yang tidak habis pikir, begitupun dengan yang lain.

"Kenapa nggak dijual lagi? Daripada nganggur bisa-bisa dimakan rayap," sela Fahry yang sedari tadi hanya mendengarkan.

"Kalau tuh buku-buku punya gue, mungkin iya sekarang udah jadi duit," balas Gara mendesah lelah.

"Boro-boro dijual, lo minjam teru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status