Share

Bab 15. Misteri Rumi

"Orang pinter kayak dia mah emang biasa ngibul, jadi gak usah penasaran lagi, gak usah percaya juga sama kata-katanya. Kalau dibohongin gimana? Jadi korban lo!" Sangkal Mang Jajang.

"Ya, tapi ada benernya juga apa kata Pak Haji," sambung Intan.

Satu jam kemudian, mereka tiba di perumahan golongan menengah yang asri dan dipenuhi orang berlalu lalang. Edwin mengajak Intan untuk menyambangi pagar rumah yang runcing berwarna putih.

"Permisi," ucap Edwin.

Lantas, Intan menekan tombol bel rumah. Tak berselang lama, terbukalah pagar rumah itu. Muncul seorang wanita dewasa berambut pendek dan matanya terbelalak begitu berpapasan dengan Edwin.

"Tante, boleh saya ketemu mantan mertua saya dulu," pinta Edwin.

"Buat apa kamu ke rumah ini! Rumi udah mati, gak usah datang lagi ke sini! Dasar pemuja setan terkutuk!" Hardik wanita itu.

"Maaf, tante. Suami saya pengen ketemu mantan mertuanya, ini penting," desak Intan.

"Oh, udah nikah lagi ya? Jangan-jangan mau jadi tumbal lagi. Asal kalian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status