Share

Bab 21. Setan Yang Menghancurkan Kebahagiaan

Malam yang sunyi, tak biasanya di jam sepuluh malam suasana rumah sudah sepi, semua penghuni telah mendekam di kamar tidur masing-masing. Sementara Edwin masih sibuk membaca artikel tentang keluarganya.

Keningnya mengerut. Ia berkata," Ternyata Kusumadinata sudah terkenal di instansi pemerintah, jadi yang melakukan pemujaan iblis itu adalah kakek, tapi kenapa nenek selalu saja menyangkal? Apa maksudnya?"

Edwin malah melemparkan koran itu ke meja rias milik istrinya sampai beberapa botol kosmetik berjatuhan.

"Mas, belum tidur? Barusan apa yang jatuh?" Tanya Intan yang terbangunkan oleh suara hentakan.

"Intan," sapa Edwin.

"Kenapa? Aku lagi kurang mood, Mas!"

"Sssttt! Saya gak mau kamu jadi tumbal pengantin, tradisi keluarga ini."

Lima belas menit kemudian, Edwin memeluk Intan kemudian mengecup berkali-kali hingga gairahnya membuncah dan terpancing, aliran darah membuatnya panas dingin menjalar di sekujur tubuh.

"Ini yang kamu tunggu-tunggu, kan?" Bisik Edwin.

Awalnya, Intan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status