Share

Bab 10

Helaan nafas yang bisa aku keluarkan saat ini, otakku tidak fokus pada objek di hadapanku. Seperti biasa Dosen itu menyuruhku ini itu membuat aku benar – benar kerepotan, tapi untuk beberapa saat aku ingin mengistirahatkan tubuhku. Aku menyandarkan punggung lalu memejamkan mata sejenak mumpung Dosen itu pergi. Pikiran masalah dengan Ismi semakin mempengaruhiku. Dia benar- benar marah.

Kemari sore

Di perjalanan aku asik pada ponsel menanggapi curhatan Ismi tentang Azka yang membuatnya semakin menyukai lelaki tengah menyetir di sampingku ini. Dengan semangat yang mengebu Ismi menceritakan kebahagiaannya minggu kemarin Azka mengjaknya ke tempat pagelaran seni tempat dimana Azka bermain dan kali ini Azka menonton teman- temannya bermain menemani ismi. Dan dia sempat di perkenalkan pada para pemain, setelah itu mereka keliling kota bandung dengan motor gede milik azka. Membaca cerita ismi di sms dapatku bayangkan beta bahagianya pergi bersam aorang yang kita sukai, aku membayangkan Reiki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status