Share

Bab 12

Kukibaskan kertas sketsa pada wajahku hingga menimbulkan angin yang sedikit membuatku tidak terlalu gerah sembari menyembunyikan tubuhku di pos satpam. Kota Bandung tengah hari seperti ini cukup panas, ingin rasanya meminum es campur, segar. Terdengar seorang memanggil namaku, aku mendapati laki- laki putih memakai baju abu- abu panjang hingga terlihat otot bisepnya. Pantas saja Ismi memuja Azka, lelaki ini memang terlihat keren.

“Fi, kali ini tolong dengarkan aku.” Kupalingkan wajah menatap kearah lain, cukup melihat kesedihan Ismi hanya sekarang dan tidak lagi menambah sakit hatinya.

“Gue ngomong sesuatu sebelum terlambat.” Aku bergeming tidak peduli.

“Ini tentang hidupmu.” Lanjutnya tidak menyerah, Aku menoleh menatap matanya terlihat bersungguh- sungguh.

Kuhela nafas sebelum berkata, “Oke, katakan Azka.” Senyumnya muncul di wajahnya, terlihat bahagia aku mempercayainya lagi, tapi aku tidak mempercayainya hanya ingin tahu apa yang membuatnya gigih walaupun aku mengacuhkannya beb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status