Share

120. Di cafe yang sama ...

“Perumahan Elit Cianjur …”

Ustaz Bashor mengejanya. “Coba jelaskan ini apa Adam?”

Ustaz Bashor mengangkat kertas itu.

Tak hanya Ustaz Bashor, Selina pun menunggu jawaban Adam.

“Um, anu, Abah, itu rumah. Aku beli rumah setahun yang lalu dan hari ini aku akan melunasinya,” jawab Adam dengan sedikit gugup. “Hasil laba toko,”

“Masyaallah! Bagus idemu! Harga rumah dan tanah memang selalu bagus,”

Ustaz Bashor menepuk pundaknya lalu seketika melengos pergi meninggalkan Adam dengan segudang tanya.

Adam seketika bergeming, ia mengira Ustaz Bashor akan marah. Ternyata Ustaz Bashor terlihat biasa saja mendengar penuturan Adam. Ia pun menghela nafas panjang.

‘Syukurlah! Aku belum siap, sumpah! Aku malu banget sama Abah,’ batinnya.

Oh ho,

Selina pura-pura batuk, menggoda sang kakak. Seperti halnya Ustaz Bashor, ia pun mencekal tangan Adam.

“Tunggu! Jelaskan ini apa Mohammad Adam Husain!” katanya menirukan Ustaz Bashor yang ngebas.

“Dasar!” sahut Adam merapikan berkas tadi lalu mengusel-usel kepala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status