Share

184. Nadzor

Adam tertawa getir mendengar cerita Anisa yang mengaku menderita penyakit kronis, kanker hati stadium empat. Baik Adam dan Selina tak percaya dengan pengakuannya. Pasalnya Anisa terlihat baik-baik saja, sehat walafiat.

Beberapa detik keheningan turun. Namun Selina terkejut saat melirik Anisa yang terlihat terisak sebab bahunya tampak berguncang. Selina langsung memeluknya.

“Sabar ya Teh Nisa,” ucap Selina mengusap-usap punggungnya. Sementara itu Adam hanya diam dengan wajah yang masam. Tentu saja, melihat Adam seperti itu, baik Anisa dan Selina mengira jika Adam tak menerima kekurangan Anisa.

Hawa yang sibuk menelpon, tak jauh dari mereka merasa kaget, melihat Anisa dan Selina berpelukan. Gegas, dia pun menghampiri mereka.

“Ada apa?” tanyanya pada Adam. Namun Adam tak menjawab, dia hanya diam. Sementara itu Selina menaruh telunjuknya di bibirnya saat menghadap Hawa, mengisyaratkan agar Hawa tak bertanya dulu.

Hawa pun memilih diam dan kembali ke tempat duduknya sembari melanjutkan ngo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status