Share

191. Foto yang mencuri atensi

“Kalian udah duluan makan? Tega banget sih ninggalin!” omel Hanum yang langsung menarik kursi lalu duduk dengan menciptakan bunyi debaman cukup keras sebab tubuhnya makin berisi sehingga bobotnya lebih berat.

“Awas, ada gempa!” seru Winda dengan rempong. Dia meliuk-liukkan tangannya ibarat seorang penari. Selina yang murung tampak tertawa lepas melihat respon gadis lajang yang sedikit ‘gesrek’ itu.

“Sialan kamu!” umpat Hanum menjawil pipi Winda dengan keras.

“Ough! Sakit tahu,”

“Kalian gak inget kita lagi di mana?” seru Selina menggeser mangkuk bakso miliknya yang tinggal setengahnya lagi. “Biasakan jaga ucapan, kita ‘kan guru. Apalagi kita sekarang berada di lingkungan sekolah,”

“Upsi!! Lupa ada bu Ustazah,” sahut Hanum langsung melambaikan tangannya meminta pelayan menyiapkan makanannya. “Teh, mie ayam bakso biasa!”

Pelayan itu pun langsung mengangguk.

“Kemarin gempa ya? Di mana?” tanya Hanum. Dia tidak memiliki jadwal mengajar kemarin. “Mana aku lagi boker lagi,”

“Sialan!” cibir W
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status