Share

186. Mulai cinta

Terlihat Shiza tampak menahan tangis. Hal tersebut membuat Selina bingung setengah mati.

“Za, kamu kenapa?” tanya Selina menghampiri Shiza.

“Gak kenapa-kenapa,” jawab Shiza berusaha tegar.

“Maaf, ya aku ke rumah dulu,” celetuk Anisa, tak ingin mengganggu waktu dua sahabat itu. Anisa yang cerdas pandai melihat situasi. Dia pamit undur tak ingin menjadi orang ke tiga di antara mereka. Mungkin Shiza tengah memiliki masalah sehingga membutuhkan teman curhat, pikirnya.

“Ya Teh Nisa, nanti aku menyusul.”

Selina menyahut lalu mengikuti Shiza yang berlari dan masuk ke dalam mobilnya yang diparkir di pinggir jalan.

“Za!” seru Selina terus mengamati sahabatnya itu yang tiba-tiba bersedih hati. Dia menenggelamkan kepalanya pada stir mobil.

Shiza tak menyahut dan mengabaikan Selina. Lalu Selina berinisiatif untuk memasuki mobil Shiza yang memang terbuka pintunya. Dia memberanikan diri mengusap punggung Shiza.

“Za, maaf, aku sebagai sahabatmu telat menyadarinya,” kata Selina dengan hati-hati.

“An
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status