Share

216. Setelah penantian panjang

Fadel merenggangkan pelukannya pada sang mertua lalu terukir senyum haru di wajahnya.

“Hawa sudah melahirkan anak kembar dengan selamat,” katanya dengan menyeka air matanya dengan punggung tangannya.

“Alhamdulillah,” ucap Ustaz Bashor dengan mengusap wajahnya.

Semua berucap syukur.

“Hawa melahirkan bayi prematur. Jadi dedek bayi di dalam inkubator, Abah, Ummi,” papar Fadel dengan tak bisa menahan rasa bahagia.

“Bang Fadel bikin kita jantungan nih! Dikira Teh Hawa kenapa-kenapa,” omel Adam mendecak sebal melihat kakak iparnya memang kadang menyebalkan.

“Maaf, habis saking terlalu seneng,” ucap Fadel dengan terkekeh masih dalam isaknya. “Setelah penantian bertahun-tahun,”

“Allah, makasih banget aku jadi Aunty,”

Selina mengucap syukur dengan mata yang berbinar.

“Selamat ya Fadel! Kamu resmi jadi seorang ayah,”

Ummi Sarah menepuk pundaknya.

“Ayo, aku tak sabar pengen lihat teh Hawa dan dedek bayi. Ya ampun Bang Fadel bikin bayinya dirapelin,” cicit Selina sembari berjalan mengikuti Fadel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status