Share

227. Adam dan Shiza

Selina sudah kembali bergabung dengan teman-temannya. Hari ini mereka akan pulang ke Cianjur.

“Cie, Cinderella yang lupa waktu pulang?” sindir Winda pada Selina yang tengah mengemas barang miliknya.

“Aku kaget pas lihat jam tahu, jam setengah satu malam,”

Selina bercerita dengan antusias.

“Sudah bertemu dengan pangeran tampan?” selidik Hanum, membantu menjejal pakaian milik Selina ke dalam kopernya. Karena tenaganya besar dengan begitu mudah pakaian tersebut lolos ke dalam koper.

“Um … udah,” jawab Selina keceplosan. “Makasih Bu Han,” ucap Selina pada Hanum yang membantunya.

“What?” pekik Winda.

“Eh … maksudku …” ralat Selina dengan wajah yang merona. Dia mengingat betul dan detail. Pangeran semalam terlihat gagah dengan memakai kemeja putih yang mencetak tubuhnya. Rambut yang diikat dengan rapi dan senyumannya yang tipis tapi mampu membuat hatinya berdebar-debar. Tak lupa tatapannya yang tajam seolah mengandung magis, menyihir siapa saja yang menatapnya.

“Sudah, gak usah dira
Piemar

Assalamualaikum reader, makasih masih setia baca kisah cinta Selina mendapatkan jodohnya. Makasih juga buat supportnya, happy reading. Semoga sehat slalu amin

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status