Share

228. Rumah untuk Selina

Sepulang dari pantai, Dave kembali melaksanakan rutinitasnya sebagai seorang psikiater. Dengan berat hati dia harus meninggalkan sang ibu di Jakarta. Dia pergi ke rumah sakit seperti biasa tetapi dengan perasaan yang berbeda. Seperti ada sebuah semangat luar biasa yang memacunya hari itu. Kadangkala dia tersenyum sendiri mengingat momen kebersamaannya dengan gadis yang dia cintai dalam diam.

Sungguh dia ingin sekali mengutarakan isi hatinya, tak sabar. Andaikata ditahan terus khawatir meledak mirip gunung yang akan erupsi. Namun dia senantiasa berdoa dan meminta gadis itu dalam doanya. Sebab tak ada yang mampu menjangkau apapun selain doa.

Seusai melakukan terapi pada pasien, dia memilih istirahat di ruang kerjanya dan sesekali menatap layar pintarnya. Diam-diam dia meminta orang suruhannya yang pandai memotret untuk memotret kebersamaannya dengan Selina malam itu.

Seolah-olah mereka tengah melakukan candle light dinner padahal di sisi kanan dan kiri mereka ada bodyguard yang mematung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status