Share

88. Selebrasi hiperbola!

Saat istirahat makan siang, Selina pergi ke cafetaria sekolah sendirian. Biasanya ia pergi ke ke sana bersama Zahrana. Namun semenjak kepergiannya ke Bandung Zahrana belum menampakan batang hidungnya di sekolah.

Mungkin ia masih ijin cuti, pikirnya. Ia berusaha mengabaikan kejadian waktu itu tetapi ternyata sukar. Ia masih mengingat bagaimana Aqsa tersenyum pada Zahrana sewaktu dinner di restoran. Rasa cemburu hinggap di hatinya tanpa harap.

Cemburu pada yang semu.

Namun saat yang sama ia juga teringat seseorang. Selina hampir jatuh dari tangga jika seorang lelaki bertubuh tinggi tegap dan bermata elang tak menolongnya.

Siapakah lelaki itu?

Tanpa sadar, beberapa kali ia berpapasan dengan lelaki itu. Beberapa barang miliknya terbawa olehnya.

Masih ingatkah goodie bag yang tertukar?

Atau syal putih yang jatuh lalu terinjak olehnya?

Lelaki yang sama tentunya, yang ternyata tunangan dr Areeta.

‘Ah, itu tak penting,’ batinnya menepisnya.

Selina memesan teh manis hangat dan mie bakso untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status