Share

95. Pernikahan kontrak

Kiran melirik Alana, memberikan isyarat padanya untuk tutup mulut soal apa yang telah terjadi pada dirinya.

“Alana ada yang ngelamar,” ucap Kiran dengan tersenyum hangat pada Nisa. Sebetulnya Kiran merasa risih membicarakan hal itu pada Nisa karena Nisa di usianya yang cukup belum juga mendapatkan jodoh.

Namun bagai buah simalakama, Kiran mau tak mau harus segera mengabari Nisa jika adiknya akan segera menikah melangkahinya.

Nisa mencium tangan ibunya lalu mengecup kening adiknya yang terlihat masam.

“Itu baju kekecilan! Kasihan badanmu menjerit,” kekeh Nisa melihat penampilan adiknya yang selalu seksi. Ia mengenyahkan bokongnya di atas sofa karena rasa letih telah menyergapnya. “Wah, bagus dong Ma!”

“Bagus?”

Kiran melirik Alana yang tersenyum kecut.

“Iya, bagus Ma. Kalau sudah ada jodohnya ngapain ditunda-tunda,” sahut Nisa. Ia mengeluarkan obat dari dalam tasnya dan menelannya beberapa butir lalu minum air putih.

“Kalau Alana nikah, kamu gak kenapa-kenapa keduluan? Dia juga
Piemar

Assalamualaikum, Jumat berkah, makasih lovely reader supportnya ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status