Share

Bab 44: Isi Buntelan Misterius

Tanganku dipegang erat-erat oleh seseorang. Aku meronta-ronta dengan kondisi menutup mata. Seseorang itu menyentakku dan meminta untuk bangun. Seketika aku membulatkan mata dengan degup jantung yang menggila.

Wajah Polisi Joshi memenuhi indra penglihatan. Dia tampak mengenyitkan alis, memandangku serius. Ketika dia bergerak, cahaya matahari yang masuk lewat ventilasi udara langsung membuat mataku silau.

"Uhm." Mata ini menyipit, kembali Polisi Joshi menghalangi cahaya matahari itu dengan kepalanya.

"Kau? Di sini?" Sekarang gantian alisku yang mengernyit. Perlahan-lahan aku menarik tangan yang masih dia cekal.

Aku bangkit dari tempat tidur sembari memegang kepala yang teramat sakit. Aku merasakan ada sesuatu membalut kening ini.

"Kamu pingsan semalaman." Polisi Joshi menjelaskan.

Dia bangkit dari ranjang tempat tidurku, menuju ke kursi belajar.

"Semalam saat kamu menelepon, saya merasakan bahwa kamu dalam keadaan y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status