Share

Chapter 43

Aku melihat sekeliling ruangan sekali lagi. Dan mulai kebingungan sampai suara yang begitu tajam menusuk telingaku muncul. Hingga perhatianku tertuju pada bunyi “Tik.. tik.. tik..” suara apa itu?

Dalam kelam, sepasang bola mata ini bergerak kekiri dan kanan, lalu keatas dan kebawah mencari sumber suara. namun percuma, aku tak dapat melihat apa-apa dikegelapan ini. Suara itu konstan saja, tidak semakin keras maupun sebaliknya.

Namun, tiba-tiba setitik cairan jatuh, dan mendarat di hidungku. Cairan itu licin, berbau tajam dan ada sensasi panas sesaat menetes hidungku. Cairan apa ini? Lagi aku bertanya dengan batin.

Kuarahkan pandangan keatas, Oh tidak, mana lubang tadi? kini tak kujumpai setitik cahaya itu. Tempat macam apa ini. Sudah kelam tak jua membuat hati ini tenang.

Cairan yang jatuh ke hidungku tadi kembali mendarat ditempat yang sama berulang kali. Mengapa aku tak bisa tenang, keadaan ini sungguh menyebalkan. Kini yang bisa kulakan hanya menump

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status