Share

Episode 103

"Ayok, akh!" ajaknya dengan tatapan sendu, membuatku semakin membulatkan mata. Namun beberapa saat kemudian mataku sudah terpejam, menikmati lumatan bibirnya yang panas. Yang membuat seakan terbang membubung tinggi meninggalkan segala kesakitan dan kekecewaan yang luar biasa dasyat kurasakan setahun terakhir ini.

Bahkan ketika tubuhku melenting indah dan lidah panas Ray mengejar lentingan tubuhku aku masih belum sadar bahwa ada tugas yang masih harus dilakukan. Dan aku melupakan bahwa semua tentang aku dan hidupku adalah sebuah konspirasi dan skenario yang sudah disusun oleh mereka semua.

"Akh, Ray terus--" ucapku terengah ketika dengan sigap laki-laki sejuta pesona itu memasuki milik intiku dengan ganasnya. 

Ray mendesah, keringat mengembun deras dari dada bidangnya, perut sixpacknya, dan lengan berototnya. Aku semakin menggila mengikuti irama ayunannya. Desahan dan rintihan terdengar silih berganti hingga akhirnya kami menjerit bersamaan, menjemput dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status