Share

Episode 106

Ruang praktek dokter umum itu sebenarnya tidak begitu rame. Bahkan bisa dibilang sepi. Tapi aku sudah menunggu hampir 1 jam di luar tunggu tak ada kunjung keluar mamanya si Ray. Aku mulai berpikir mungkin beliau nggak mau bertemu denganku. Apapun itu alasannya.

Aku mulai merasa sadar diri. Akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan wanita yang masih cantik itu meski diumur hampir kepala 5. Mungkin benar sebesar apapun usahaku untuk dapat diterima di keluarga Dinata itu hanya sebuah angan-angan belaka.

Baru saja aku beranjak meninggalkan ruang tunggu dokter umum, ada tangan yang sudah menggapai lenganku membuatku tersentak sesaat.

"Dokter Careld," suaraku tercekat.

"Apa kamu sedang sedih, Move?" tanyanya datar berjalan di sisiku tanpa menoleh. Aku hanya terus menatap ke depan dan menatap lurus ke depan.

"Kamu nggak mau kembali kepadaku, ke tempat ini?" tanyanya lagi. Kali ini sambil menoleh ke arahku menatapku dalam dan luruh. Tatapan itu masih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status