Share

Episode 112

Aku sudah tak bisa mencerna apapun, bahkan untuk mendengar pun aku sudah tak mampu lagi. Hanya gelap, gelap, dan gelap.

"Kenapa semua ini bisa terjadi? Di hari lahirnya, dia musibah seperti ini," suara itu aku mengenalnya, namu kenapa semuanya gelap. Apakah ini malam atau mati lampu?

"Apakah itu buta permanen, Dok?" Itu suara Ray yang sedang panik.

"Ulang tahun? Buta? Jadi ini ulang tahun aku dan aku buta?" Batinku menjerit seperti tersiksa. Ada air yang meleleh dipipiku. Benarkah aku buta? Tapi memang rasanya semua gelap.

"Kita akan lihat hasilnya setelah operasi, Pak Ray,"

"Lakukan yang terbaik buat calon istri saya, Dok." Dokter itu mengangguk.

Calon istri? Apalah Ray bercanda? Saat kodisi seperti ini, aku malah nggak mau menikah dengannya. Dalam keadaan aku normal saja aku nggak pantas buatnya apalagi dalam keadaan buta seperti ini. Ini adalah hal yang keliru. Aku nggak mau dipandang hina lagi. Semua sudah cukup.

Aku tersed

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status