Share

Episode 121

Nit nit nit ...

Suara itu sebenarnya menggangguku uang sedang larut dalam kesedihan. Namun aku simak. Ini sebenarnya suara apa. Aku merenggangkan pelukannya Rau.

"Ini suara apa Ray?" tanyaku sambil menyusut air mata yang terus mengalir di pipi tirusku.

Ray hanya bergeming dan seolah mendengarkan sesuatu.

"Suara monitorkan, Sayang,"

Mak jleb di hatiku mendengar Ray memanggilku begitu.

"Iya, memang monitor, tapi monitor siapa?" tanyaku sambil mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan.

"Ya Tuhan! Farhan!" Aku menjerit bukan lagi kaget. Lengkingan jeritanku terdengar sampai ke luar ruangan. Membuat orang yang di luar langsung masuk terutama Profesor LinHuang dan dokter Careld.

"Farhan," jeritku kembali tertahan. 

Dokter Careld mendekat tergesa di mana tubuh Farhan yang sudah dingin kembali menghangat.

"Puji syukur ya Alloh," aku makin terjerembab ke dalam dekapannya Ray. Kulihat Farhan menggerakan tangannya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status