Share

Episode 122

Kakiku berhenti seketika mendengar suara itu. Dengan gerakan reflek aku memutar badanku menghadap arah suara itu.

Feronika Alfarest, wanita itu menatapku dengan pandangan mengharap sesuatu. Dengan pandangan yang dingin aku mendekati wanita itu.

"Move," panggilnya luruh membuat hatiku seketika mencelos. "Maafkan, Aku,"ucapnya dengan suara menguar perih terdengar di hatiku.

Kupeluk erat wanita itu dan kubusikkan sesuatu yang mampu membuatnya bangun dari segala mimpi buruknya.

"Aku sahabatmu, Fero. Bangunlah, jangan menyerah," ternyata ucapan itu mampu membuat wanita yang umurnya jauh di bawahku itu tersedu. Kutepuk pelan punggungnya lalu kuelus dengan lembut.

"Dok, bagaimana perkembangannya?"

"Dia butuh teman oebdukung, mbak Move. Dan saya rasa, Mbak lah yang cocok untuk mendampinginya,"

"Tapi, Dok," aku hanya memandang tak mengerti.

"Kami ini saling bermusuhan," akhirnya aku meloloskan ucapan pahitku.

Dokter itu hanya ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status