Share

Episode 66

Aku semakin terisak, punggungku terguncang hebat. Ray menghentikan aktivitasnya. Di putarnya tubuhku menghadapnya. Didapatinya air mata itu sudah membanjiri pipi tirusku.

"Sayang, kenapa menangis seperti ini? Aku minta maaf sudah sangat menyakitimu. Aku minta maaf. Maaf, Sayang," ucapnya berulang-ulang sambil menghapus air mataku.

"Jangan nangis lagi, kumohon ...," sekali lagi dia menghiba. Kucoba menghentikan air mataku. Walau terasa sesak dadaku dengan isak tangis yang terpaksa harus kuhentikan dengan mendadak.

Laki-laki itu mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku memejamkan mataku berusaha menghalau debar jantungku yang seolah mau copot. 

Padahal sudah 6 tahun aku mencintainya meskipun putus nyambung, tapi tetap aja kalau berdekatan dengannya selalu berdebar. Apalagi bau mintnya itu bikin ketagihan, bikin candu buatku.

Tiba-tiba tangannya meraih daguku. Ketika aku membuka mata, wajahnya begitu dekat denganku.

"Katakan, apakah kamu

Ai

Hai teman-teman, terima kasih sudah , membaca karya Saya. Jangan lupa klik vote, bintang dan koment, ya

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status