Share

Bab 14. MINTA DICULIK

Semboja terduduk, bersimpuh sambil menunduk. Air bening luruh satu persatu membasahi dan menyerap di tanah. Dia tidak mengerti dengan keadaan ini. Hari ini benar-benar apes untuknya.

Tadi siang dirinya dikejar-kejar oleh anak buah Pranata. Kini, dituduh berbuat mesum dengan laki-laki. Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatan yang tidak dia lakukan.

"Aku tidak melakukan perbuatan tidak senonoh!" teriak Semboja. "Tadi hampir saja jadi korban penculikan. Makanya aku terlambat pulang!"

"Bohong!" sergah perempuan itu. Gadis anak kepala kampung itu bernama Kusuma. "Bawa dia!" suruh Kusuma lagi.

"Aku tidak bohong!" teriak Semboja. Dia menangis putus asa.

Penduduk tanpa banyak bicara memegang tangan Semboja. Mereka bersiap menggiring gadis itu ke Balai Kampung.

"Jangan!" Kembali Semboja berteriak minta ampun. Gadis itu tidak berdaya melawan orang-orang kampung.

"Tahan!"

Seorang pemuda datang tiba-tiba di hadapan penduduk. Dia bertolak pinggang memandang tajam penduduk yang menggiring Sem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status