Share

Bab 18. DIPASUNG BALOK ES

Tabib Istana terdiam setelah memeriksa urat nadi Ciwang Adiwara. Tampak sejenak ragu-ragu, lalu memeriksa sekali lagi.

Ratu Kali Wingit menyaksikan dengan seksama. Tidak sepatah kata pun keluar dari bibirnya. Mulutnya terkatup, wajahnya pucat pasi. Dia masih tidak mengerti dengan kejadian ini.

Sementara itu emban satunya yang disuruh memanggil Ratu Duyung, dia masih tetap berdiri di depan pintu kamar gadis tersebut. Merasa sudah terlalu lama menunggu, dia memberanikan mengetuk pintu lagi.

Tidak ada jawaban, emban itu mencoba mendorong pintu dengan sangat pelan.

"Pintu ini tidak dikunci," gumamnya perlahan. Dia melongokkan kepala ke dalam. Matanya seketika terbelalak, tubuhnya mengejang karena kaget.

"Apa yang terjadi?" tanya Ratu Kali Wingit akhirnya. Dirinya tidak sabar untuk segera mengetahui keadaan yang sebenarnya.

"Jiwanya tidak kembali." Tabib itu menjawab setelah lama terdiam dan berkali-kali memeriksa nadi Ciwang Adiwara.

"Apa yang terjadi? Mengapa tidak bisa kembali, dia t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status