Share

Bab 25. ANCAMAN KUSUMA

Mardawa menatap Semboja yang tertunduk. Dia merasa nyaman berada di dekat gadis tersebut. Begitu juga Semboja, sejak pertemuannya dulu dirinya tertarik kepada pemuda itu

Di tengah gemerlap mentari yang mengintip di ufuk timur, di bawah keteduhan rimba yang menyimpan nafsu dan cinta, keduanya merajut janji. Janji yang akan membawa angin perubahan bagi kehidupan mereka.

"Bagaimana latihanmu, Semboja?" tanya Mardawa sambil tergagap. Dia bingung harus memulai dari mana. Bahkan kata-kata manis yang sudah disusun rapi raib bagai debu tertiup angin.

Semboja mengeluh dalam hatinya. Bukan kata-kata mesra yang didengarnya tapi tentang ilmu kanuragan. Meskipun begitu dirinya sangat bahagia. Apa pun topik yang dibahas asal Mardawa di sisinya tetap mengasyikan.

"Seperti yang Kakang lihat tadi. Aku sudah berhasil menguasai jurus bermain pedang. Dewi Rimbu mengajarkan aku banyak hal." Semboja menjawab sambil tetap menunduk. Rasanya badan panas dingin, karena dalam hidupnya baru dengan Mardawa dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status