Share

Bab 20. SUMBU PENCAIR BALOK ES

Mereka berdua kaget dengan kedatangan Mardawa. Dewi Rimbu diam, parasnya berubah di balik cadarnya. Sementara Ratu Kali Wingit melihat Mardawa sambil mengingat-ingat pemuda itu.

"Bangunlah, Ratu Kali Wingit! Tidak pantas dilihatnya, lagian ke sesama manusia tidak boleh bersujud." Mardawa berkata yang kemudian disesalinya sendiri. Dia tidak yakin jika mereka berdua adalah manusia biasa. "Eeh … maksudku sesama makhluk."

Ratu Kali Wingit bangun, dia menatap Dewi Rimbu dengan penuh harap. Masih jelas di balik keagungan sikapnya sebagai seorang Ratu, matanya menyiratkan kelukaan.

"Ada baiknya kamu mendengar permintaannya, Dewi Rimbu." Mardawa berkata lagi sambil menatap wanita yang berdiri di dahan pohon.

"Kamu tidak tahu … kamu tidak tahu," desis Dewi Rimbu. Dia menggeleng kuat kepalanya. Bersama dengan itu air matanya mengalir. Bahunya berguncang tanda dia menahan tangisan.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi denganmu dan suamiku–Ciwang Adiwara. Aku tertidur seperti kena sirep. Aku minta m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status