Share

258. Meledakkan Darah

Di sebuah area gelap yang ada di kota Bukit curam, sejumlah air berwarna merah terus saja bergerak naik ke atas mencoba untuk membuat sebuah bola warna merah yang besar.

Adegan ini terus saja berlanjut hingga akhirnya bola berwarna merah darah itu benar-benar menutupi setiap sisi dari bola transparan yang telah ada sejak sebelumnya.

Setelah merasa cukup, sosok paruh baya yang telah memuntahkan sejumlah darah sebelumnya itu pun mulai berhenti kemudian mendongak dengan tatapan bangga.

Jelas dia begitu percaya diri dengan kekuatan yang baru saja ditampilkannya.

Dengan ini paruh baya itu menggelap darah yang ada di bibirnya dengan senyum sombong penuh percaya diri.

“Mari kita lihat, apakah masih ada yang berani meremehkan ku setelah ini!” kata sosok itu mengejek saat karakternya berubah seratus delapan puluh derajat dari karakternya sebelumnya.

Jelas karakter dingin dan juga tenang dari sosok paruh baya sebelumnya telah digantikan oleh sifat sombong dan haus darah.

Namun meski begitu, pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status