Share

259. Pengecut

Area kacau dengan sejumlah genangan air berwarna merah darah tampil begitu buruk di salah satu sudut kota Bukit curam.

Tempat itu begitu menyeramkan saat tampil dengan suasana gelap meski masih dalam keadaan siang hari.

Di area itu juga terlihat sekelompok orang yang terbaring buruk di tanah secara tak beraturan. Ini semua menambah kesan menyeramkan yang terasa di tempat itu.

Sementara itu, ada sosok paruh baya yang dengan santainya berjalan di daerah itu. dia bahkan tampil tidak peduli saat wajahnya tersenyum puas meski tubuhnya telah berlumur dengan sejumlah darah.

Sosok paruh baya itu jelas merupakan ayah dari Luruih, pemuda yang sedang terbaring nyaman di tanah. namun entah mengapa, aura dan tampilan yang dibawa sosok paruh baya itu saat berjalan begitu berbeda dengan tampilannya yang tenang dan dingin saat sebelumnya.

“Hahahahaha aku... sudah.. tidak sabar untuk bermain-main dengan mu...” kata sosok paruh baya itu dengan suara pelan.

Sosok paruh baya itu terus saja berjalan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status