Share

59. Kekhawatiran Keluarga Karambia

Di bengkel datuk merah.

“Dentang denting dentang.” Suara nyaring tubrukan logam pun terdengar dari tempat itu.

Tampak seorang pemuda sedang melihat ke arah di mana seorang kakek sedang menempa.

Kakek itu terlihat bungkuk, dia dengan semangat membenturkan palunya lagi dan lagi ke arah besi panas itu.

Benturan dari palu itu membuat besi panas perlahan lahan merubah bentuknya. Dari awalnya hanya besi merah persegi biasa, kini menjadi persegi yang panjang.

Pemuda itu terus memperhatikan setiap perilaku kakek itu, kini kakek itu mencelupkan besi panas itu ke dalam sebuah cairan yang tampak kental.

“Cessss!” suara besi panas terendam air.

Kakek itu kemudian mengangkat besi terendam itu, kemudian dia meletakkan ke dalam bara api.

Setelah besi kembali memerah, kakek itu mengangkatnya menggunakan capit besi. Meletakan besi panas itu di atas landasan, kakek itu mulai memukul palunya lagi dan lagi.

Proses itu terus menerus dilakukan berkali kali.

Pemuda tegap itu dari tadi hanya bisa m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status