Share

Sebuah Jawaban

"Mas! Ada apa?" Kening istriku mengerut.

Entah bagaimana meluapkan kebahagiaan tiada tara ini. Usai mengakhiri percakapan dengan dokter Hans, aku tak langsung menjawab pertanyaan Mayra. Beranjak dari kursi, kutarik tubuh wanita yang masih keheranan itu ke dalam pelukan. Erat. Menghujani tiap inci wajahnya dengan kecupan. Tak peduli meski ada Firman dan Rasti di sana.

"Mas ... siapa yang menelepon?"

"Dokter Hans, Sayang."

"Gimana hasil tes terakhirku, Mas?" Mayra mulai tak sabaran saat aku menyebutkan nama dokter yang menangani program bayi tabung kami.

"Alhamdulillah ... positif, May."

Dia menarik wajah dari dadaku, menatap suaminya ini dalam-dalam. Bibir tipisnya menganga seakan tak percaya. Perlahan jariku mengusap kaca-kaca di sepasang mata indah itu. Namun, sekali mengerjap tetesan bening tetap meluncur di kedua pipi.

"Kamu serius, Mas?"

Aku mengangguk yakin. "Iya, Sayang."

"Alhamdulillah, ya Allah."

Mayra kembali memeluk. Untuk beberapa saat kami terdiam, hanya isak yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status