Share

Bab 21 - Mendadak Jadi Begini

"Ngomong-ngomong tadi Mas Barra ke mana?"

Gisca sengaja mengalihkan pembahasan. Ia ingin mengutuk dirinya sendiri yang berbicara blak-blakan seperti tadi. Tak yakin bisa melewati semua ini jika bukan Barra yang berada di sampingnya? Bukankah itu sangat berlebihan?

"Sebetulnya saya ada janji sama pacar saya pagi ini. Olahraga bareng. Tapi bisa-bisanya saya lupa. Parahnya lagi ponsel saya pakai acara lowbatt segala."

Gisca mulai mengerti. "Pantesan perginya buru-buru banget. Terus pacar Mas Barra marah?"

"Ya begitulah." Barra jadi ingat lagi betapa marahnya Riana tadi.

"Tapi yang penting udah baikan, kan, sekarang?"

"Entahlah," jawab Barra lesu.

"Pasti belum," tebak Gisca. "Lagian bisa-bisanya lupa padahal udah janjian, ditambah ponselnya mati. Dobel banget kesalahannya. Wajarlah pacarnya marah."

"Kamu sadar saya lupa gara-gara siapa?"

"Emangnya gara-gara siapa?" Gisca bertanya balik.

"Ini gara-gara kamu yang minta dibikinin sarapan pagi-pagi."

"Bisa-bisanya kesalahan sendiri tapi malah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status