Share

Bab 26: Minggat

Entah pukul berapa netraku akhirnya terpejam. Alarm alami tubuh kembali membangunkanku pukul setengah tiga. Ternyata ibu sudah bangun juga. Beliau kelihatan repot di dapur.

“Bu, buat apa?”

“Sahur. Kamu mau puasa juga?”

Cukup kujawab dengan anggukan. Ini hari Kamis. Ibu memang termasuk orang yang rutin mengamalkan puasa sunah Senin Kamis. Sementara diri ini puasa hanya saat bulan Ramadan saja. Plus nyaur utang dari puasa wajib yang bolong karena datang bulan. Aku pernah mendengar, kekuatan seseorang pada hakikatnya bukan dari fisiknya semata. Melainkan lebih utama pada kekuatan ruhiyah.

Kenapa ada orang sampai memilih untuk mengakhiri hidupnya? Sebab ruhiyahnya kering. Meski fisiknya sehat, nyatanya orang seperti itu tak kuat menghadapi beban hidup yang menimpanya. Makanya jika ingin kuat menjalani ujian hidup, perkuatlah aspek ruhiyah. Salah satunya dengan puasa sunah.

Oleh karenanya, saat ditawari ibu untuk ikut puasa sunah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status