Share

Bab 48: Dosa Masa Iddah

“Buk, tadi pagi Bapak mampir ke sini. Maaf saya tidak bisa melarangnya masuk.” Begitu aku menginjakkan kaki di rumah, Bik Sum langsung memberi laporan.

“Ada perlu apa ya, Bik?” tanyaku sambil melepas kaus kaki.

“Cuma lihat Rheza, Buk. Tapi Reheza lagi tidur di kamar Jenengan tadi.”

Aku melangkah ke kamar. Oh … pantas tadi Mas Wildan menuduhku punya hubungan dengan laki-laki lain. Rupanya dia telah melihat buket mawar ini. Kertas ucapan dari Coach Akmal lusuh bekas diremas. Berarti Mas Wildan juga tahu kartu ucapannya belum kubuka. Segera kusobek amplop kecil warna putih itu, di dalamnya tertulis, ‘Al, jika kita berjodoh, pasti ada jalan untuk kembali.’ 

Kuletakkan kembali kartu ucapan itu ke dalam amplopnya. Benar memang jodoh di tangan Allah. Namun kata-kata Mas Wildan seolah menyiratkan, semua itu akan bim salabim tanpa a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status