Share

Bab 52: Gugur Rujuk

Sepulang kerja, ketika hendak memasuki halaman rumah, ada motor matic pelat luar kota itu lagi di tepi jalan. Apakah wanita itu ke sini? Dugaanku tak salah. Perempuan yang perutnya mulai kelihatan buncit itu sedang duduk di ruang tamu. Matanya nyalang memandangi foto pernikahan yang belum sempat kuturunkan.

“Assalamu’alaikum. Eh … ada tamu,” ucapku pura-pura tak tahu.

Nely mengalihkan pandangannya padaku. Bik Sum buru-buru mendatangiku. Beliau terlihat mau bicara, tetapi mulutnya hanya terbuka tanpa mengeluarkan sepatah kata. Mungkin dia bingung mau bicara apa. Ada ekspresi ketakutan di wajah yang mulai keriput itu. Bisa jadi Bik Sum mengkhawatirkanku akan bertengkar dengan Nely nantinya.

“Bik, tolong buatkan minum!” pintaku dengan nada tenang.

Inggih, Buk, sampun. Tinggal disuguhkan.” Bik Sum langsung kembali ke dapur.

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status