Share

Bab 49: Bagai Langit dan Bumi

Alya makin pelit kata-kata. Setelah kupancing dengan tuduhan sering bertemu dengan laki-laki lain, dia malah membisu. Kupikir dia akan emosi. Lalu membuat klarifikasi bahwa itu tidak benar. Sehingga ada kepuasan pada diriku, bahwa dia tidak berpaling. Namun, itu tidak dilakukannya. Dia menahan emosi atas kebenciannya terhadapku. Sungguh wanita yang sangat kuat mengontrol emosinya.

Lantas siapa Coach Akmal itu? Jika benar dia developer property – sebagaimana yang dikatakan oleh Dini –  berarti dia bukan orang biasa. Lebih baik kutanya langsung saja orangnya. Kulihat tadi dia terus melihat Alya dengan tatapan yang tak biasa. Aku laki-laki dewasa. Aku tahu makna tatapan itu. Aku tak akan membiarkan Alya jatuh pada perangkap laki-laki yang hanya memanfaatkan kondisinya yang sedang labil saat ini.

              Saat tubuhku berbalik hendak ke meja yang tadi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status