Share

Dilarang Menatap Mada!

“Je, jaga pandanganmu. Jangan terlalu sering menatapnya,” cicit Lamina keesokan siangnya saat jam makan siang kepada Jenar yang duduk di hadapannya.

Lamina baru saja kembali dengan sebuah nampan berisikan menu makanan cafetaria Lawana dengan berdeham ketika menyadari mengapa Jenar mengabaikan celotehnya.

"Pantas kamu mengabaikan diriku," cibirnya kemudian.

Itu dia.

Mada Lawana.

Lamina berani bersaksi bahwa Jenar menatap Mada dengan sorot lapar ingin menerkam si bos.

“Apa kamu ingin bermasalah dengan Pak Mada, Je?” sambung Lamina agi dengan mencuri tatap ke arah Mada dengan keheranan yang berjarak tiga meja dari mereka.

Mada sedang duduk bersama dengan beberapa orang parlente lainnya, menikmati makan siang dengan serius, dia tidak menatap Jenar sebagaimana Jenar menjatuhkan perhatian kepada si pria.

Mereka seperti dua orang yang tidak saling mengenal diluar kepentingan pekerjaan, suatu kemustahilan karena Mada dan Jenar sudah melakukan lebih jauh dari itu.

“Jenar!” tegur Lamina lagi se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status