Share

Lelaki Genit Berbahaya

"Apa?"

"Benar," tegas Mada dengan memutuskan keluar sepenuhnya dari dalam ruangan dan berdiri tepat di sebelah Jenar.

Tangannya terjulur lurus dari arah belakang untuk mengusap tengkuk Jenar yang terpampang nyata karena dia menguncir rambutnya cukup tinggi dalam satu ikatan.

"Apanya yang benar?" tuntut Jenar dengan berusaha menggelengkan kepala agar Mada berhenti mengusapnya.

"Katamu tiap benda mati diruangan ini memiliki telinga, mereka bisa mendengar apapun yang terjadi, kan?"

"Pak Mada, hentikan," kilah Jenar berulang kali berupaya membuat Mada berhenti memijat tengkuknya dari arah belakang.

Jenar tidak mau ada yang melihat interaksi keduanya yang berlebihan sebagai seorang presdir dan sekretaris ini.

"Bagaimana dengan hatimu? Apakah hatimu dapat mendengar kalau aku menginginkanmu?"

Jenar menatap ke arah Mada dengan serius, mulutnya sedikit terbuka ketika mendengar tutur dari presdir Lawana yang konon kata Lamina tadi menyeramkan.

Alih-alih seram, Lamina harus tahu bahwa Ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status