Share

Apakah Ryota Bersalah?

“Atas dasar apa kamu menuduhku seperti itu?”

“Hanya sebuah tebakan,” balas Jenar dengan cukup yakin.

“Tebakan tanpa bukti?” tukas Ryota seraya memiringkan kepala ke arah Jenar, berusaha dengan keras untuk mengerti arah ucapan si perempuan.

“Bukti dapat dikumpulkan seiring dengan waktu berjalan, Ryota.”

“Tetapi kalau kamu ingin menuduhku, setidaknya sertakan bukti.”

“Bibirmu yang berdarah,” terang Jenar dengan menegakan posisi duduk serta meletakan sumpit pada sebelah kiri posisinya saat ini.

“Sudah aku katakan aku terluka karena bermain rugby,” kekeh Ryota yang merasa bahwa Jenar menjadi kelewat konyol.

“Oke, baiklah. Mari kita hentikan permainan ini. Apa yang sebetulnya coba kamu katakan mengenai diriku, Nona Jenar?” tanyanya dengan lebih serius dan cengiran pada bibirnya perlahan menghilang sepenuhnya.

“Bahwa kamu menyalahkan Mada atas kematian Bianca."

Dengan penuh rasa percaya diri setelah melihat luka pada sudut bibir Ryota serta nada suara dan pakaian penuh nuansa biru y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status