Share

BAB 37 Kabut Kegelapan

London, dua minggu kemudian.

Dalam keheningan ruangan rumah sakit yang sepi, Varisha terbaring di ranjang rumah sakit, tubuhnya terbungkus oleh linen putih yang bersih. Cahaya redup lampu menyelinap masuk dari balik tirai jendela, menciptakan suasana hening yang menggantung di udara. Setiap napas yang dihela Varisha terasa berat, dipenuhi oleh rasa sakit yang mencabik-cabik hatinya. Sinar mentari sore menyapu lembut wajahnya melalui jendela yang dipagari bilah-bilah besi. Wajah Varisha terlihat pucat dan lelah, cernanya mata itu dipenuhi oleh kekosongan yang sulit diungkapkan.

Dua minggu lamanya, Varisha terperangkap dalam dunia yang gelap dan kesepian. Di dalam ruangan rumah sakit yang sunyi, ia merasa seolah-olah seluruh dunianya telah runtuh, dan tidak ada cahaya yang mampu menerangi jalannya.

Ketika akhirnya ia membuka mata untuk pertama kalinya, suasana yang menyelimuti kamarnya adalah kehampaan dan kesendirian. Ia merasa seorang diri, terkunci dalam dunianya yang gelap. Semua ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status