Share

Akhir penantian

Flora dan Revan sudah sampai di rumah sakit. Pria itu mendorong Wanita yang duduk di kursi roda. Bibir Flora masih menagtup rapat. Melihat hal ini Revan semakin gemas.

Kenapa Wanita di dunia ini penuh misteri. Jelas-jelas dia menolaknya. Tapi dia juga yang marah karena Revan dekat dengan wanita lain.

"Mau sarapan dulu?" tanya Revan memecah keheningan.

"Nggak perlu, udah kenyang," jawab Flora sewot.

"Udah dong ngambeknya," ucap Revan menghentikan kursi roda dan duduk di kursi yang tertata rapi di pinggir lorong.

Revan mencubit hidung mancung Flora dan tersenyum kecil. Dia menataap dalam wajah yang sedang marah itu.

"Kalau kamu gini terus, aku jadi makin semangat ngajak kamu nikah loh," ucap Revan menatap dalam wanita yang duduk di hadapannya.

Wanita itu masih bungkam. Dia tidak memeberi reaksi apapun, padahal biasanya dia akan berontak dan bilang tidak dengan pernikahan.

Flora melempar pandangannya ke arah lain. Dia menahan air mata yang hampir menetes di pipi. Dadanya masih sesak men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status