Share

Wanita Penggoda

Demian dan Rebecca duduk di kursi makan. Keduanya menikmati sarapan pagi hasil karya Demian. Masakan ini terbilang lumayan untuk seorang suami.

Untungnya bayi mungil masih terlelap. Jadi Keduanya bisa sarapan bersama. Tapi semua tidak sesuai harapan, hanya hening yang menyelimuti sarapan pagi kali ini.

Demian terus menatap Sang istri yang menatap lurus sarapannya. Mulutnya hanya sibuk dengan makanan yang berada di piring.

"Kau baik-baik saja?" tanya Demian mengelus rambut Rebecca.

"Baik, emang kenapa?" Rebecca balik bertanya. Dia sedikit bersyukur karena Demian cukup peka dengan keadaan.

Meskipun dia tidak melakukan apapun. Kepekaan adalah hal yang sangat berarti bagi kaum hawa. Wanita akan lebih merasa berarti bila pasangan lebih peka.

Namun, apakah dia bisa dikatakan berarti setelah obrolan yang dia dengar semalam?

"Kalau kamu capek, jangan ragu buat bangunin aku yaa. Aku juga capek, tapi kita bisa saling mendukung kok," ucap Demian melempar senyum teduh dan menggenggam tangan Rebe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status