Share

27. Hari yang Melelahkan 2

Happy Reading

*****

Wening melongo, sekali lagi atasan barunya itu mengajaknya sport jantung. "Jika seperti ini terus, bisa mati muda aku," gumamnya.

Tak ingin menunda menyelesaikan masalah. Wening menghubungi Bella lewat interkom. Berkali-kali berdering, tak juga terangkat panggilannya. Wening mulai khawatir berdiri dari tempat duduknya. Dia berniat turun dan menemui Bella secara langsung.

Namun, baru kakinya selangkah meninggalkan ruangannya. Wajah Bella terlihat keluar dari ruangan Ibra. Wening melambaikan tangan.

"Ada apa, Mbak? Kenapa mukanya tegang gitu?" kata gadis berambut cokelat tersebut.

"Gara-gara kamu, nih. Aku kenak semprot lagi sama Pak Bos. Kenapa lama sekali ngantar makan siang sampai jam istirahat selesai," kata Wening.

"Maaf, deh, Mbak. Tadi, pas beli pesanannya Pak bos, aku ketemu temen lama. Ngobrol ngalor ngidul jadinya sampai jam istirahat selesai." Bella menampilkan senyuman bersalah pada teman barunya.

"Ish, kamu ini. Kalau kelamaan ngobrol, rawonnya dingin,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status